Kerja dari Rumah. Yes or No?

Saya jawab duluan, kalau saya sih iya. Memang ini yang saya kerjakan dari dulu, sudah bertahun-tahun. Namun di tulisan ini saya mau berbagi insight, apakah seorang wanita, memang harus banget kerja dari rumah? Terlepas dari pro dan kontra bekerja dari rumah, ada beberapa hal yang perlu dipikirkan terkait bekerja dari rumah, jika saat ini status Anda masih kerja kantoran.



1. Pahami betul, kerja dari rumah ini keinginan, atau kebutuhan?
Ini sebenarnya masih jadi "war" di social media. Team ibu kerja dari rumah nyetatus kalau kerja dari rumah itu asik, bisa sambil jaga anak, pencet-pencet hape jadi duit, atau mungkin lebih tepatnya ibu-ibu yang bekerja MLM. Buat saya nggak salah, memang itu kenyataannya, kami pencet-pencet hape, laptop, ya terus jadi duit. Asik-asik aja selama dijalani. Nah, team ibu bekerja ya tetap dengan tanggung jawab di kantor, memastikan di rumah anak baik-baik saja dengan nanny atau mungkin bisa dititip ke orang tua, namanya ibu ya tetep kerja di luar itu juga buat anak kok.


Ini tergantung kebutuhannya, coba dikaji kembali kerja di rumah, atau di luar, bagaimana dampaknya ke anak, atau jika memang belum punya anak apakah benar memang perlu banget kerja di rumah, atau harus tetep stay di kantor. Tiap orang berbeda kebutuhannya, buat ibu-ibu seperti saya ada baiknya dibicarakan dengan suami.

Kalau saya, kerja di rumah itu karena saya malas bangun pagi, nggak suka macet, dan saya nggak punya ijasah SMA, jadi nggak ada perusahaan yang mau terima. As simple as that. 

2. Jam kerja dari rumah itu lebih panjang.
Buat yang berpikir kerja di rumah itu enak, mohon ditinjau kembali, karena kerja di rumah itu adalah mengerjakan kerjaan utama ditambah dengan rutinitas sehari-hari, ya kerjaan domestik itu (normalnya memasak, menyusui, menyiapkan sarapan, mencuci baju, beres-beres rumah). Jadi jam kerjanya jadi otomatis lebih panjang dan takes time.

3. Potensi income yang hilang.
Ini simplenya, kerja di kantor digaji UMR, lah kerja di rumah siapa yang gaji? Iya gede kalau penjualan downline bagus, iya gede kalau penjualan online banyak, iya gede kalau dapat sponsored post yang nilainya gede. Kalau tidak? Makanya, berhitung dulu ya, jangan melihat orang lain terus. Urip iku sawang sinawang, memang rumput tetangga selalu kelihatan lebih hijau.

4. Asuransi kesehatan yang perlu ditanggung sendiri.
Dulu kalau pas kerja kantoran ada asuransi dari kantor, kalau kerja sendiri otomatis asuransi juga ditanggung sendiri. Ini perlu masuk ke bajet juga ya, jangan sampai nggak punya asuransi, minimal BPJS.

5. Hilangnya suasana "kerja".
Di rumah, dasteran, muka kek dadar jagung. Biasanya malah nggak semangat kerja, malah bisa tidur siang. Kalau saya sih mangatasinya dengan dandan, mangkanya suka banget jadi byuti blogger, biarpun masih blogger nano, saya suka sama dandan dan printil-printilnya, karena habis dandan saya jadi semangat kerja.

6. Siap untuk tidak memiliki kehidupan lain.
Ini yang biasanya luput nggak dipikirin di atas kertas. Kerja di rumah itu, kalau beneran di rumah nyambi jadi ibu rumah tangga kayak saya, itu nggak punya kehidupan lain lho. Boro-boro bisa ikutan event, bisa jalan-jalan nganter anak main odong-odong saja sudah bersyukur. Minimal nggak ada waktu buat nginget mantan hahaha. Makanya jangan heran ibu-ibu di facebook kok aktif banget, secara mereka beneran nggak punya kehidupan lain lagi.

Jadi, sebelum memutuskan mau kerja di rumah, pikirin dulu konsekuensinya. Bukannya saya nakut-nakutin, tapi memang nggak semulus paha barbie pada saat dijalani. Kalau saya sendiri sekarang ya aktif di usaha online, jadi ibu, serta blogger. Dibilang oberlapping ya biasa, kadang mana yang mau dikerjakan kalau saking banyaknya malah nggak kelar semua, tapi dijalani saja karena masih bisa dan enjoy.

Lakukan mana yang terbaik saja, dengan restu pasangan dan orang tua, maka semuanya akan dilancarkan. ")


See you in my next post, please drop comment below so we can know your experience too

3 comments

  1. Kerja dari rumah, ngga ikut kerja orang lagi ... ini yang aku inginkan dan realisasikan dalam waktu setahun kedepan.
    Pengin mandiri dan mengelola blog sebaik mungkin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya buat saya juga lebih enak di rumah, cuman saat ini yang utama bukan blogging gan

      Delete
  2. walo belum punya anak, pernah ngerasain kerja dari rumah dan kerja kantoran. ada plus minusnya. yang penting emang self manage dan disiplin sih. kalo gak bisa buyarrrr

    ReplyDelete