Review Esqa Matte Lip Liquid Forbidden Red

Ada harga ada rupa, mungkin ini yang pantas jadi tagline lipstik yang saya review di postingan kali ini. Lipstik ini nama lengkapnya Esqa Matte Lip Liquid, warna yang saya punya adalah forbidden red.



Esqa ini muncul pertama kali (setau saya dari media) itu sekitar 2016, digawangi oleh Cindy Angelina Adranacus dan Kezia Joy Toemion. Jadi pembuatan Esqa ini didasari belum adanya lipstik lokal yang punya kualitas seperti brand di luar negeri dengan harga terjangkau, maka muncul-lah Esqa ini di tahun 2016, dan produk pertamanya ya lipstik.

Review Thai Cosmetic Honey Body Wash, Lotion dan Scrub

Menjelang akhir minggu saya jadi malas bepergian kalau harus ninggal anak-anak di rumah, jadinya waktu weekend jadi dihabiskan di rumah, leyeh-leyeh, sambil mandi lama. Itung-itung yang dirawat tidak hanya wajah saja, badan juga, biar nggak dibilang muka lebih putih daripada tangan hahaha. Kalau minggu-minggu lalu saya "me time" dengan Thai Cosmetic varian strawberry, sekarang saya mencoba yang varian honey.

Biasanya saya agak kurang suka wangi madu, kesannya lengket dan sugary gitu. Namun begitu mencium wanginya Thai Cosmetic yang honey, ternyata enak jadi bikin penasaran mau coba.

Oh iya, yang belum tahu, Thai Cosmetic ini buatan lokal Indonesia yang pabriknya ada di Tangerang. Perusahaan peraciknya juga bukan pemain baru karena sudah bertahun-tahun berkecimpung di bidang kosmetik, dan semua produknya sudah ada sertifikasi BPOM, jadi semuanya aman digunakan.

Thai Cosmetic ini brand yang 100% buatan Indonesia, tercantum juga di kemasannya


Thai Cosmetic sendiri memiliki banyak varian rangkaian body treatment seperti goats milk, honey, rice milk, bengkoang, strawberry, zaitun, ekstrak kulit manggis dan pepaya. Yang honey ini juga diklaim bisa mencerahkan kulit, jadi saya pun tertarik karena memang faktor usia kulit saya nggak muda lagi, kena matahari dan polusi jadi kusam. 

Satu rangkaian Thai Cosmetic Honey terdiri dari body wash, body lotion dan body scrub, dan akan saya review per produk ya.



Review Ellips Dry Shampoo Exotic

Saya suka sekali melihat feeds para influencer yang cantik dan seolah-olah tidak pernah bad hair day. Nah saya? Boro-boro bisa styling rambut, bisa ambil foto tanpa gangguan anak-anak saja sudah syukur. Kalau malam habis anak-anak tidur ya bisa sambil nulis blog. Dengan kata lain, setiap hari rasanya sudah bad hair day buat saya, apalagi rambut saya hampir selalu diikat, jarang banget bisa styling karena ribet.

Jika mau pergi keluar, rata-rata saya menghabiskan waktu sekitar 50 menit hingga 1 jam sampai bisa tampil prima dari rambut ke ujung kaki, dan setengah jam sendiri saya habiskan untuk keramas, blow, dan styling rambut. Kalau sekali-kali mandi keramas dan dandan sejam sih nggak apa-apa, namun tidak berlaku jika pas saya kesiangan, atau buru-buru mau menghadiri event yang butuh cantik dengan cepat.

Nah, di kesempatan kali ini saya mencoba dry shampoo dari Ellips. Siapa yang nggak kenal Ellips, namanya sudah dikenal di dunia persilatan per-rambut-an dan produknya mudah didapatkan di minimarket, bahkan di toko-toko kosmetik tradisional di pasar. Produk yang baru dilaunching ini terdiri dari 2 varian, yang varian besar 200ml dan varian kecil 50ml. Nah, yang saya review ini yang kemasan travel sizenya walaupun kecil namun berguna luar biasa.

Ellips Dry Shampoo ini terdiri dari 4 varian 
•Blossom (Floral Aroma)
•Fruity (Fruity Aroma)
•Breeze (Freshness Aroma)
•Exotic (Tropical Aroma)
dan yang akan saya review ini yang varian Exotic.


Tian berobat ke THT - Part 2

Ini postingan yang super telat, soalnya update dari post lama tentang Tian yang sakit telinga sampe harus bolak balik ke THT. 


Updatenya, syukur pada akhirnya Tian sembuh. Jadi sembuhnya ini begini, suatu hari Tian dan Hannah pilek, terus papanya sapat rekomendasi berobat ke Kiddie Care Sunter, dan ketemu sama dokter anak namanya dokter Hanifah (dokternya laki-laki).

Kiddie Care sih saya sendiri sebenarnya nggak demen ke sana, karena mahal dan banyak biaya administrasinya, terus kalau belum pernah ke sana itu selalu dipaksa bikin buku (berbayar). Udah gitu, buku lama saya distikerin macem-macem (jadwal imunisasi dll), yang sebetulnya nggak perlu-perlu amat. Sebisa mungkin saya sih nggak berobat di sini, ribet dan mahal. Kedua, ruangan dokternya itu terdiri dari dua ruangan dengan pintu geser, which is saat pasien sedang diperiksa, dokternya bisa dengan leluasa berbalik badan ke belakang (ada pintunya) terus ngecek pasien lainnya. Kurang privasi, nggak asik aja intinya. Jadi karena kepepet saya berobat ke sini karena waktu itu Tian dan Hannah sedang pilek, dan Tian di alat vitalnya sempat agak sakit (kayak lecet terus pipisnya sakit).

Review Garnier PureActive Sensitive Cleansing Gel dan Acne Serum Cream




Salah satu masalah di kulit yang tidak pernah habis-habisnya, semenjak saya remaja, dewasa muda, dan sekarang sudah jadi ibu-ibu, adalah jerawat. Bicara soal jerawat ini pembahasannya panjang, bahkan sangat luas karena penyebabnya juga beragam. Nah, beberapa waktu belakangan saya rajin posting foto di instagram dengan kondisi kulit tanpa foundation dan bb cream, tanpa bedak juga, hanya skincare. Saya terkejut dengan respon temen-temen yang bertanya bagaimana caranya supaya wajah tetap mulus dan tetap bagus walaupun tanpa makeup. Buat saya ini pertanyaan penting, karena saya sendiri juga masih struggle bisa tampil cantik dan flawless dengan makeup minimalis.

Pertama-tama, saya mau sharing dulu penyebabnya secara umum, itu ada beberapa hal:
1. Kulit berminyak
2. Kulit wajah kurang bersih
3. Kotoran dan debu
4. Pola makan dan gaya hidup
5. Kulit sensitif
Wah, poin ke 5 ini biasanya jarang dibahas, kok bisa timbul dari kulit sensitif? Berhubung poin ke 5 ini agak jarang yang membahasnya, maka saya tertarik untuk berbagi pemikiran saya dengan teman-teman semua.

Kerja dari Rumah. Yes or No?

Saya jawab duluan, kalau saya sih iya. Memang ini yang saya kerjakan dari dulu, sudah bertahun-tahun. Namun di tulisan ini saya mau berbagi insight, apakah seorang wanita, memang harus banget kerja dari rumah? Terlepas dari pro dan kontra bekerja dari rumah, ada beberapa hal yang perlu dipikirkan terkait bekerja dari rumah, jika saat ini status Anda masih kerja kantoran.



1. Pahami betul, kerja dari rumah ini keinginan, atau kebutuhan?
Ini sebenarnya masih jadi "war" di social media. Team ibu kerja dari rumah nyetatus kalau kerja dari rumah itu asik, bisa sambil jaga anak, pencet-pencet hape jadi duit, atau mungkin lebih tepatnya ibu-ibu yang bekerja MLM. Buat saya nggak salah, memang itu kenyataannya, kami pencet-pencet hape, laptop, ya terus jadi duit. Asik-asik aja selama dijalani. Nah, team ibu bekerja ya tetap dengan tanggung jawab di kantor, memastikan di rumah anak baik-baik saja dengan nanny atau mungkin bisa dititip ke orang tua, namanya ibu ya tetep kerja di luar itu juga buat anak kok.

Review Maybelline Fit Me Foundation Matte Poreless dan Dewi Smooth Natural Beige 220

Halo, aku belakangan lagi suka banget pakai makeup yang ringan, natural namun tetap flawless. Kalau di instagram bisa nyari hastag nomakeup makeup, namun seringkali, begitu melihat tutorial bejibun di youtube, nomakeup makeup ini malah membutuhkan produk yang sangat banyak, njelimet, dan akhirnya jadi malas mengikuti tutorialnya. Katanya makeup natural, tapi kok malah jadi ribet?

Belum lagi kalau urusan mencari foundation suka kesulitan mencari shade yang pas warna kulit, sehingga terpaksa mencampur warna untuk mendapatkan warna yang pas sama kulit. Kebayang nggak sih repotnya? Ya kali kalo saya bisa campurnya, kalo nggak sempat, atau lupa? Hehe, jadi di review kali ini saya mencoba foundation yang lumayan baru keluar (tahun lalu) dari Maybelline, namanya Maybelline Fit Me Foundation.

Kalau melihat iklannya sangat tendensius, karena Maybelline Fit Me Foundation ini diklaim berbeda dengan yang lain, di mana cocok untuk semua jenis kulit dengan pilihan dewy dan matte finish, memiliki 26 shade berbeda, serta sangat ringan dipakai. Saya pribadi nggak percaya sama iklan sebelum mencoba, jadi apakah beneran seperti yang diklaim di iklannya? Yuk lanjut baca terus reviewnya.

Sebelum memilih foundation, ada baiknya mengenali jenis kulit sendiri. Buat yang kulitnya kombinasi dan berminyak, Maybelline memiliki varian matte + poreless dengan pilihan 16 shade. Dan untuk kulit normal / kering, tersedia varian dewy + smooth yang dilengkapi dengan SPF 18 dan tersedia dalam 10 shades. Karena pilihannya banyak, saya rasa jadi lebih mudah ya untuk menentukan shade yang cocok buat kulit kita.

Shade yang saya pilih ini nomer 220 Natural Beige, karena kulit saya kalau dibilang putih sih enggak putih banget, lebih ke warm tone dan kalau kena panas suka memerah sehingga saya pilih shade yang paling aman ini. Ada baiknya untuk pemilihan shade sebaiknya foundationnya ditestkan ke leher, jangan ke punggung tangan, karena hasil di leher yang paling mendekati untuk ke kulit wajah, jangan ragu untuk bertanya sama BA-nya. Buat yang tidak sempat ke counter Maybelline bisa coba memilih warna foundation di sini.

Di packagingnya sendiri tulisannya besar dan jelas, kemasannya juga terbuat dari kaca transparan sehingga bisa terlihat isinya dari luar. 

6+1 Cara Menjaga Berat Badan Ideal Tanpa Mengurangi Makan

Semua orang pasti menyukai berat ideal, apalagi sekarang berat ideal itu goals-nya bukan semata-mata demi sehat, tapi juga untuk menghindari lelah hati akibat nyinyiran netijen maha benar di dunia maya. Apalagi pas reuni ketemu teman lama yang nggak basa-basi suka nanya, kok gendutan? Asyemm banget kan.

Ini penampilan sekarang tahun 2018, 170 cm, 55.5 kg.


Kalau saya sih menyukai tubuh dengan berat ideal supaya lebih sehat, dan badan lebih enteng ke mana-mana. Kalau berat badan itu ideal maka gerakan saya jadi lebih cepat, berguna pas lagi di jalan sama anak-anak, apalagi di mall jagain mereka naik turun eskalator. Goals saya bukan supaya kurus,  selain bergerak lebih cepat, juga supaya tidak berganti ukuran baju yang sekarang S menjadi M, jadi hemat kalau beli baju bisa pakai ukuran lama saja. Jadi kalau berat badan tidak naik, dana beli baju baru otomatis berkurang, uangnya bisa dipakai beli yang lain.

Review Softlens X2 Sanso Cappucino

Tahun 2018 ini saya senang sekali, lima bulan berjalan ini kehidupan saya semakin ekspresif, punya lebih banyak waktu, dan ada 3 hari seminggu di mana anak-anak pada sekolah sehingga saya masih bisa menyempatkan diri untuk menulis blog.

Sempat trauma berganti-ganti softlens, sekarang kondisi mata saya jauh lebih stabil semenjak menggunakan softlens dalam jangka waktu lebih sebentar, nanti kapan-kapan akan saya bahas di blog ya untuk tips-tipsnya pakai softlens biar tetep enak.

Sekarang saya lagi suka pakai softlens yang warnanya soft dan natural, dan selalu nggak jauh-jauh pilihan saya pasti di warna coklat lagi. Bukannya saya nggak suka warna selain coklat, tapi saya masih males beranjak dari zona nyaman pakai softlens warna coklat.

Kali ini yang akan saya review adalah softlens X2 Sanso varian Cappucino. X2 Sanso ini lumayan hype juga karena merupakan salah satu brand lokal softlens yang menggunakan bahan silicone hydrogel, di mana diklaim mampu menghantarkan oksigen lebih banyak ke mata. Ya intinya enak aja gitu deh.

Buat saya pakai softlens wajib banget ya, karena sehari-hari bergerak bersama dua balita aktif itu bener-bener menguras energi, apalagi saya nggak suka pakai kacamata. Pengalaman nih, pakai kacamata malah takut kesenggol, jatuh, terinjak, dan patah didudukin sama anak-anak. Jadi ya sehari-hari pakai softlens saja biar praktis.

Spec:
Diameter 14.5 mm
BC 8.80
Kandungan air 55%

Kemenkes RI AKL 21204710932

Made in Korea

Katanya sihhhh, bisa meningkatkan transmisi oksigen hingga 80% dan meningkatkan kelembaban.

Kemasannya lumayan lucu dan eye catching, walaupun bukan faktor penting buat saya. Di boksnya ada tulisan tidak diperjualbelikan secara online haha... harusnya dihapus saja sih, malah beli online lebih bagus buat saya.