[Review] $1.2 Cheap Matte Lipstick - Lindor Colorfix Lipstick Shade No 14, 38 and 43

Lindor Colorfix Lipstick?
Hah?
Merk apaan itu?

Ayok kenalan dulu kalo belum pernah dengar.Aku menulis postingan kali ini dengan hati berbunga-bunga. Iya, buat kita wanita, bunga-bunga itu sebenarnya sangat sederhana walaupun tidak menutup kemungkinan bunga deposito tetaplah berjaya. Ceritanya, suata hari jalan-jalan ke pasar beli ikan (yes, emak-emak life), aku mampir ke toko kosmetik, bukan untuk membeli kosmetik baru, tapi beli kapas. Eh di gundukan kosmetik yang dipajang tersembul lisptik yang menggelepar seolah menanti seorang putri untuk meminangnya.

Gambar bibir di kemasan yang menunjukkan shadenya, walaupun nggak mirip saat dipakai. Penasaran warnanya? Yuk lanjut baca!


Aku sih biasanya nggak tergoda untuk beli lipstik, susu anak masih jadi prioritas utama. Namun ketika si mas-mas toko pasar ini bilang lipstiknya bagus dan harganya 15ribuan saja, ya udah aku coba beli. Sayang sekali tidak ada tester, brosur, atau lipstik dummy untuk sekedar kuraba-raba selain hanya si mas-mas yang jelas nggak mungkin diraba. Gile! Aduh ngomongin raba-raba jadi pikiran gue ke mana-mana....Maafkan daku pemirsa.....

Review - Softlens FreshKon® Alluring Eyes Cosmetic Contact Lenses Magnetic Grey



Hai guys. Setelah lama vakum dengan review produk yang aku pakai, kali ini aku mau membagikan sebuah review dengan gembira, karena ini salah satu produk yang aku cocok pakainya, jadi nulisnya pun dengan hati senang, sambil berharap ada yang ngasih lagi. #kodekeras

Yang aku review ini softlens FreshKon® Alluring Eyes Cosmetic Contact Lenses Magnetic Grey, sebuah brand yang lumayan jadul, udah ada semenjak aku SMA. Aku mendapatkan softlens ini dari menang giveaway di instagram atau facebook gitu, karena cocok di aku sekalian aku buatkan review.

Ceritanya, seiring dengan pertambahan usia, sepertinya aku merasa softlens yang dulu kupakai cocok, sekarang sudah tidak nyaman lagi. Entah ada perubahan bahan yang dipakai, atau memang mataku yang sudah berkurang. Jadi sekarang kalau mau mencoba softlens aku tidak berani sembarangan, apalagi yang penjualnya pun tidak tahu barang yang dijualnya.


Oke, yuk langsung lihat reviewku!

WHERE TO BUY?
Untuk membelinya brand Freshkon ini banyak dijumpai di optik. Tinggal tanya aja ke optik terdekat.

PRODUCT INFORMATION (FROM WEB)
Ini aku copas langsung dari website Freshkon Indonesia.

Natural Look
  • Natural shades
  • Defined outline for alluring bigger, brighter eyes effect
Superior Comfort
  • Hydrophilic(water loving) surface for comfortable wear
  • 58% water content for optional comfort
  • Hyaluronic Acid (HA) for optimum ocular lubrication and hydration, thus enhanced comfort and clarity
  • Easy to fit, no curling lens problem
Excellent Vision
  • Large optical zone for clear vision
  • Wide power range from -0.00D to -10.00D
Health Benefits
  • Daily displosable - a fresh new pair everyday
  • UV inhibitor*
    *Blocks 80% of UVA and 96% of UVB


Hydro Micro-Insulation Technology
Micro-colorants are locked and insulated, isolated from your eyes
Benefit: Superior wearing comfort & lens performance
Oxygen Permeability Efficacy
Strategic dispersion of micro-colorants does not compromise on the oxygen permeability
Benefit: Optimum oxygen flows through the cosmetic lenses, allowing for healthy and beautiful eyes

Mudahnya Mendapatkan Kosmetik dan Pangan yang Berbahan Kurang Bagus dan Kurangnya Tindakan BPOM

Halo guys! Semoga selalu sehat walafiat dalam lindungan Tuhan ya.

Ehm, sebenarnya aku termasuk jarang membahas soal pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari aku di blog ini, karena tadinya blog ini aku khususkan membahas produk make up dan skincare saja. Ternyata, makin banyak dibahas, debu-debu kosmetik dan printilannya itu tidak hanya berhenti pada review produk, event report, dan asik-asikan pajang haul kosmetik. 

Hubungannya dengan pekerjaan aku, selain jadi ibu rumah tangga yang super perkasa mengurus dua anak yang masih di bawah lima tahun (satu bayi dan satunya umur 3 tahun sekian), aku juga meng-handle jasa order di http://jasaebay.16mb.com/  yang sudah kujalankan semenjak tahun 2012. Suatu hari, ada seorang customer yang chat ke aku, nanya bisa masukkin obat atau tidak? Ya aku jawab apa adanya, kalau obat, kosmetik, serta makanan jika dicek pada saat di bea cukai Indonesia, maka akan dimintakan sertifikasi dari BPOM. Jika tidak ada, siap-siap aja barangnya tidak akan pernah sampai ke tangan kita.

Tapi ini ceritanya beda, aku sudah kasih tahu risikonya, customer tetap mau coba (siapa tahu lolos), karena obat ini dibeli untuk orang tuanya (sakit yang pasti, tapi gue gak kepo nanya sakitnya apaan), dan akhirnya aku oke-in dengan risiko barang tidak bisa sampai (kalau seandainya gak sampe tetap bisa refund kok, no worry, cuman capek menanti aja. End of story? Doi pesen beberapa produk, sebagian keterima, sebagian harus refund. Oke skip...ini hanya pembukaaan saja dari apa yang saya mau bahas hari ini.

Yang saya pertanyakan di sini, BPOM kita itu ngapain aja sih tugasnya? Okelah kalau itu obat yang tidak bersertifikasi di negara asalnya silakan saja dipertanyakan. Obat yang saya orderkan itu jelas-jelas bersetifikasi FDA. FDA itu U S Food and Drug Administration, alias BPOM-nya Amerika. Intinya yang aku mau argumenkan di sini, kenapa kita musti repot dan capek beli barang di luar negeri, itu bukan kita sengaja cari masalah sama BPOM, tapi memang barang itu gak dijual di sini, dan di luar negeri sana barangnya ada, real, original, dan ada sertifikasi dari pengawas pangan di negara asalnya. 

Oke postingan ini mengandung vibe negatif, gue lagi super kesel sama BPOM.

Gini deh, kita flashback aja pada kasus-kasus "pembunuhan" customer yang dilakukan oleh penjual obat dan makanan, yang gue tau di tahun 2015-2016. Yang mau nambahin silakan comment aja nanti akan gue update postingan ini.

1. Mei 2015 - Penemuan bahan berbahaya pada makanan yang dijual di Jalan Sabang, Menteng, Jakarta Pusat. Siapa yang jadi tersangka? Siapa yang dipenjarakan? Siapa? Nggak ada!


Siapa korbannya? Semua. Ya, para karyawan yang pulang kerja dan makan di sana, para pelajar yang juga makan di sana, ibu-ibu yang juga makan di sana. And those seller didn't f*cking care!



2. Maret 2016 - Es teh dari air limbah di Monas. Sama, ini juga nggak ada pedagang yang dipenjara. Dan di situ saya merasa sedih.




3. Juli 2016 - Vaksin Palsu. Buat yang punya dedek-dedek pasti aware sama berita satu ini, di mana vaksin palsu beredar di beberapa klinik dan rumah sakit. Menteri kesehatan ke mana?




Terus yang jualan di sekeliling kita? Buat yang pernah nonton "Reportase Investigasi" pasti tau kalau banyak pedagang kaki lima, warung, restoran dll yang menggunakan bahan berbahaya dicampurkan ke dalam makanan yang dijualnya supaya awet, bagus, dll. Helloooooo BPOM kalian ngapain aja? Masak nggak satupun kalian yang bekerja di BPOM itu punya hati untuk turun ke lapangan dan ngecek, atau minimal ambil sampel acak dari pedagang kaki lima, untuk melihat apakah ada barang berbahaya di dalam makanan atau minuman yang dijual?

Gue nggak ngerti. Sampe saat ini nggak ada 'kan satu orang pun yang masuk penjara karena mencampurkan bahan berbahaya ke dalam makanan? Sedangkan kurir narkoba dihukum sangat berat, bahkan hukuman mati. Nanti giliran kena tangkap basah, alasannya rakyat kecil, cuman pedagang kecil, dll dll. Minta dikasihani, tapi kalian tidak peduli dengan nyawa orang yang beli dagangan kalian. Gue geram banget kalo inget itu.

Jangankan bahan makanan berbahaya, es batu aja, kalo terbuat dari air mentah, itu bahaya banget. Banyak bakteri yang termakan. Dan coba tebak, siapa konsumen es batu paling banyak? Anak-anak. Ya anak-anak kecil. Dari mana gue tau? Dulu, ada pengasuh anak gue yang anaknya suka banget jajan es di kaki lima, dan anaknya sering banget sakit. Padahal anak gue juga sering minum es (es batu yang gue bikin sendiri pake air galon), dan anak gue jarang sakit. 

Pedagang model ini yang harusnya diedukasi. Kalo bisa jangan hanya sekedar menjual makanan, tapi juga tau bahan-bahan yang digunakan itu apa saja. (Orang tua gue yang ngajarin ini. Mereka jualan makanan, dan guess what, bokap guw tiap hari makan makanan yang dijualnya, because he wants other people also loves the food taste he sell, while other seller doesn't even know what are they selling). Dan menurut gue nggak hanya sekedar diedukasi, kalo masih ngeyel, penjarain aja. mereka nggak peduli kesehatan orang lain yang beli dagangan mereka, mereka nggak pusing orang itu adalah bapaknya anak-anak lain yang masih sangat dibutuhkan oleh keluarganya, atau ibunya anak-anak lain yang anaknya masih berharap ibunya berumur panjang, karena efek samping bahan berbahaya ini jangka panjang. They just don't care!

Jadi BPOM ngapain aja? Nggak tau, bagi gue BPOM kayak nggak pernah ada, karena belum ada tuh pedagang kaki lima pake formalin di makanannya bisa masuk penjara. Sedangkan kita dituntut proaktif jika ada penjual yang menjual barang berbahaya.

See? Jelas? BPOM jangan hanya sibuk nangkep-nangkepin kosmetik aspal, masih banyak bahan-bahan khususnya yang dicampurkan ke makanan, yang lebih krusial untuk diurus daripada ngasih kerjaan bea cukai untuk ngecek-ngecek kiriman kosmetik dari luar negeri. Kalo yang gak ada sertifikasi di negara asal silakan musnahkan saja, kalo yang udah ada sertifikasi itu kita beli dari luar negeri karena di Indonesia belum ada yang impor. Titik!

Why I write this post?

Kenapa gue kurang kerjaan nulis ini semua?
Gue pengen, nanti pas jalan-jalan ketemu pedagang kaki lima, gue dan keluarga gue bisa jajan dengan tenang. Dikira nyiapin makanan dan minuman sendiri nggak cape ya? Setidaknya, gue bisa makan apapun dengan tenang di negara sendiri, nggak was-was takut makan makanan dengan bahan berbahaya. Bukan makan gorengan yang minyaknya diceburin semua sama plastiknya, bukan makan warteg yang minyaknya dikasih potongan lilin supaya jernih terus (pengakuan mbak yang dulu kerja sama gue, mantan kerja di warteg), bukan beli bumbu racikan di pasar yang dicampurin bahan-bahan yang sudah jelek, atau beli ikan di pasar ternyata ikannya ber-formalin. Gue pengen hidup tenang di negara sendiri, supaya gue gak pusing pengen ke Korea, ke Jepang, atau minimal ke Singapore.

Because I love Indonesia.

See you in my next post, please drop comment below so we can know your experience too

Review Vodana Glamwave Professional Curling Iron 40 mm - Free Shipping + Free Gift Direct Shipping from Korea

This post is for my worldwide reader, so I will post review in English first.

Hello guy, few times ago I received a product to try from CHARIS. What is CHARIS? CHARIS is an influencer-based commerce platform based in Korea. Influencers are welcome to join for free, and start selling/monetizing the products available at CHARIS (once approved) by sharing your shop’s URL on your social media accounts. For every successful purchased using your link, there is a corresponding amount of reward that you will receive. Sounds fun it isn't? You do review and will be able to make money.

I know when I attend the StyleconAsia CHARIS held few months ago in Jakarta, and a chance to meet youtuber BubzBeauty. What a wowed!

Now will I review products: Vodana Glamwave Professional Curling Iron. If you ever browse about beauty trends in Korea, Vodana is one of leading brand for product hair styling rambut. And these products are very popular among beauty bloggers in Korea, also featured in fashion Magazine.

Okay, let's direct see unboxing thi products!

Shipments of this CHARIS sent via express mail or EMS, but in fact it is quite long stuck in customs, and after approximately 2 weeks finally arrived in my address.

WHERE TO BUY?
https://hicharis.net/innovamei

PACKAGING
The first thing that most makes me impressed: the packaging very nice, neat and strong. Product information is clearly written on the packaging, there is also a leaflet in the box.



Rekomendasi Tempat untuk Berbelanja Kosmetik Palsu Online dan Offline





Dalam postingan kali ini aku mau mengajak kalian membeli kosmetik palsu. Loh?

Definisi Kosmetik
Kosmetik adalah zat perawatan yang digunakan untuk meningkatkan penampilan atau aroma tubuh manusia. Kosmetik umumnya merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumber-sumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis.

Nah dari definisi di atas, kosmetik yang "asli" saja, biasanya menggunakan bahan kimia dalam takaran tertentu, yang tentunya "aman" menurut standar BPOM (kalau di negara kita Indonesia), atau FDA (kalau di Amerika). Sudah pasti aman tidak? Belum tentu, di beberapa orang yang kulitnya sensitif, masih bisa alergi dengan beberapa bahan aktif kosmetik.

Jadi kebayang kan akibatnya, kalau kita membeli kosmetik palsu, yang tidak jelas asal usul dan bahan aktifnya. Yang masih mau mencoba kosmetik palsu, silakan tanggung sendiri ya.

Tunggu dulu, aku baru ingat juga kenapa aku bikin postingan seperti ini. Begini, aku kemarin tidak sengaja membaca postingan di instagram tentang pemalsuan brand terkenal. Nah kalo kosmetik palsu yang terkenal, pasti pembaca blog ini sudah tau ya..., bukan maybelline palsu yang harganya cuman puluhan ribu dapat selusin, atau bulu mata merk MAC yang sama sekali tidak enak dipakai dengan band yang super kaku saya menderita sekali ingat pernaha nyobain bulu mata ini dan langsung tersakiti  maafkan jadi curhat!

Tapi yang aku maksud yang lebih elegan, spesifik dan sophisticated apaan sih?

Okelah, yuk mari kita berburu kosmetik palsu, di mana????
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
1. DHGate
Karena aliexpress sudah terlalu mainstream, maka aku lebih suka membahas DHGate, marketplace asal China satu ini saingannya si abang ali, bedanya sellernya lebih sedikit. Personally, aku suka DHGate ini karena lebih mudah untuk mencari dan mensortir barang berdasarkan harga grosirnya.
Lalu barang apa yang kita bisa beli "palsunya" di sini?
The Balm Meet Matt(e) Hughes Long Lasting and Waterproof Liquid >> harganya sekitar $2 satuannya
Maybelline Baby Lips (yang gak keluar di indo kemasannya) >> harganya gak sampe $1
NYX Lingerie Matte Lisptick >> harganya sekitar $2.5
Kylie Lip Kit by Kylie Jenner >> kayaknya harganya sekitar $2
Lime Crime Velvetines harganya juga cuman seharga burger.....
Oiya untuk di DHGate itu semuanya rata-rata harga grosir ya, jadi pembeliannya memang ada minimalnya (beda-beda tergantung seller yang tentukan).


Pengalaman Memesan Hotel Lewat Traveloka

Hai guys, semoga selalu sehat dan bugar ya!

Kali ini aku mau cerita soal liburan. Yep,liburan saat ini jadi hal yang paling krusial dan mewah karena tuntutan pekerjaan, walaupun libur aku tetap harus bawa laptop ke mana-mana untuk balesin email dari customer.

Salah satu hal yang penting dalam urusan berlibur adalah memesan hotel. Terlebih hotel di daerah tujuan wisata atu liburan, pastinya banyak, terkadang aku suka bingung sendiri kalau mau pesan, karena kadang harga berubah, atau review kurang sesuai. Nah, makanya untuk liburan khususnya yang jarak dekat, aku selalu mementingkan urusan penginapan yang enak terlebih dahulu, karena...well you know, kalau bepergian membawa keluarga dan anak-anak aku harus memastikan hotel yang dipilih yang bagus, harganya sepadan, dan review-nya sesuai.

Nah, untuk menyelesaikan permasalahan ini, aku suka google duluan, bukan hanya soal harga, tapi juga review. Setelah memasukkan berbagai keyword: hotel murah, hotel bagus review, hotel rekomendasi di Bandung, ternyata klik mouseku berlabuh juga di situs Traveloka yang selalu berada di halaman pertama pencarian google. Penasaran? Sama, aku juga,jadi aku mampir lihat-lihat.dan ternyata tampilan websitenya cukup mudah, khususnya buat mencari hotel.

Nih berikut penampakan hotelnya sebelum booking, simple, fresh, dan gampang banget kan? Yang aku suka, harga hotel di Traveloka ini sudah tertera harga nett sehingga memudahkan kita untuk langsung memilih kamar hotel yang dikehendaki. (Iya ini yang dikatakan sama iklannya di teve, beneran ternyata) Kebetulan pilihanku jatuh pada Hotel Grand Royal Panghegar di Bandung di Traveloka.





Tadinya aku sempat ragu, namun setelah aku cek di websitenya, nama perusahaan, kantor, nomer teleponnya jelas, juga sudah terdaftar ASITA. Aku sempat browsing juga, testimoni dari pengguna cukup bagus, sehingga booking hotel via Traveloka pun aman.

Nah, yang aku suka juga untuk pemesanan hotelnya sangat mudah, tinggal klik kamar yang kita pilih (di list kamarnya sudah kelihatan, mana yang termasuk sarapan pagi atau tidak), kemudian mengisi data tamu yang menginap, dan sebelum diarahkan ke halaman pembayaran nanti akan ada rincian detail harga dan nama tamunya. Sangat mudah, bahkan aku biasanya hanya buka Traveloka dari handphone atau app sudah bisa booking dengan sangat mudah.



Nah untuk voucher hotelnya kita langsung dapat emailnya setelah pemesanan dan ditunjukkan ke hotel pada saat check in. Jadi sekarang dengan adanya Traveloka membandingkan harga kamar hotel menjadi semakin mudah, dan tidak perlu repot bertanya ke hotel atau travel agent lagi, karena harga yang dikasih sama Traveloka juga bersaing.

See you in my next post, please drop comment below so we can know your experience too