First Impression Mencoba SO GOOD Chicken Karaage

Hello, welcome back to my blog!

Bicara soal bulan Januari yang semakin hectic, kesibukan di rumah semakin bertambah mulai dari mengurus anak, mengelola toko-toko online dan aktivitas blogging, maka tahun 2018 ini saya lebih concern ke perbaikan gizi. Perbaikan gizi? Lah, emangnya saya kurang gizi? Tidak, justru perbaikan itu dari yang sebelumnya makan bergizi tetap dijaga supaya ke depannya semakin bagus asupan gizinya. Pun buat anak-anak, saya juga pilih-pilih khususnya menyiapkan makanan siap saji, karena seiring dengan pertumbuhan mereka, makanan siap saji tidak terelakkan lagi. 

Nah, kali ini saya mencoba SO GOOD Chicken Karage yaitu salah satu produk istimewa dari SO GOOD berupa potongan paha ayam dibalur dengan tepung crispy. Oh ya, di kemasan SO GOOD ini ada yang baru, yaitu logonya berubah menjadi SO GOOD Social Circle.



Ada ada dengan SO GOOD Social Circle?
Semangat kebersamaan di dalam keluarga dan teman adalah salah satu nilai sentral di dalam kekayaan budaya sosial Indonesia. Kebersamaan dalam keluarga, teman dan masyarakat telah menjadi akar yang kuat sebagai penopang pada kemajuan bangsa Indonesia yang modern.

SO GOOD memahami adat istiadat sosial yang penting ini di Indonesia, dan bagaimana peran makanan sangat penting bagi semua ini. Menyebarkan semangat pentingnya solusi makanan praktis yang lezat dan kaya protein sebagai sumber nutrisi bagi tubuh, pikiran, hati dan masa depan keluarga Indonesia.

Oleh karena itu, SO GOOD mengambil peran sebagai penggerak interaksi yang baik untuk memperkaya kehidupan setiap orang Indonesia dengan menjadi perusahaan yang peduli tentang pemenuhan gizi kuliner seimbang bagi masyarakat Indonesia

Nah, itu dia sekelumit cerita dari logo barunya SO GOOD. Oh iya, si social media saya juga bikin video unboxing dan mencoba makan chicken karage SO GOOD ini, jangan lupa ntar mampir ya. Nah, lanjut yuk baca reviewnya.

Tekstur
Dikemas dalam kemasan plastik 400 gram, isinya SO GOOD ini cukup banyak sekitar 10an potong ayam berbalut bumbu. Sebelum dimasak teksturnya memang menyatu satu sama lain, namun untuk memisahkan mudah saja hanya dengan mengguncangkan kemasan maka ayamnya sudah terpisah-pisah. Kemasannya sendiri berwarna hijau dan ada bagian transparan di belakangnya sehingga memudahkan saya untuk melihat isinya, minimal sih kalo minta bapaknya yang beli di supermarket jadinya nggak salah beli gitu.

Cara Memasak
Untuk cara penyajian ayam karage ini cukup dengan menggorengnya langsung tanpa dicairkan (dalam keadaan beku) di minyak panas. Awalnya saya agak malas ya menggoreng takut meledak, ternyata tidak meledak-ledak parah seperti menggoreng ikan, dan tinggal ditutup saja lalu tunggu satu sisi masak kekuningan baru dibalik, setelah kedua sisinya matang baru diangkat. Ini saya gorengnya setengah tenggelam sama minyak, soalnya pas stok minyak menipis. Jadi tidak deep fry pun juga matang.

Aroma dan Rasa
ENAK, ENAK, dan ENAK. Aduh saya berlebihan, tapi ya memang enak, tidak terlalu gurih, dan pas keempukannya. 



After Eat
Tidak bikin haus. Jadi cocok banget juga buat bekal ke sekolah, ke kantor, maupun jalan-jalan.

Final Thought
Awalnya saya sempat merecehkan makanan siap saji, dan berpikir kalau rasanya biasa aja, atau terlalu berpenyedap. Setelah mencoba SO GOOD Chicken Karage, ternyata enak, crunchy-nya pas, dan tidak bikin haus setelah makan. Jadi buat stok di rumah ternyata pas banget karena harganya juga terjangkau dan produk SO GOOD mudah ditemui di minimarket sekalipun.

Review Skincare Bio-Essence 24K Gold Water

Kalau ditanya makeup apa yang bagus, aku jawab asal kulitnya bagus, biasanya makeup yang murah pun bisa nempel dengan sempurna. Jadi menurut aku, investasi yang bagus justru dimulai dari skincare terlebih dahulu. Nah, pas banget di kesempatan kali ini aku mau review produk skincare yang terkenal di Singapura yaitu Bio-Essence. Produknya adalah Bio-Essence 24K Gold Water 100ml.

Tentang Bio-Essence

Bio-Essence adalah brand Singapura yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2001, dan diluncurkan di Indonesia sejak Agustus 2015. Bio-essence adalah rangkaian produk perawatan kulit yang terdepan namun terjangkau sebagai solusi kecantikan bagi para wanita Asia, memancarkan esensi pesona wanita melalui teknologi bio-energi.

Bio Essence menggunakan Perpaduan Teknologi Bio-Energy (Teknologi Bio-Energy memberi energi kepada darah & oksigen sehingga penyerapan nutrisi produk ke dalam sel kulit menjadi lebih baik & efektif) & Bahan Kecantikan Alam Langka (Royal Jelly, Bird’s Nest, dll) yang diformulasikan ke dalam beberapa range produk salah satunya adalah 24K Bio-Gold, dan salah satu produk andalannya  adalah 24K Bio Gold Water yang bermanfaat sebagai anti oksidan, menjaga kelembaban kulit serta membuat kulit tampak cerah bercahaya.

WHERE TO BUY?
Bio-Essence ini bisa dibeli di drugstores terdekat, kayak Guardian, Lulu, SOGO, dan online shop Sociolla.

PACKAGING
Kesan pertama aku tentang kemasannya adalah: elegan dan kelihatan berkelas. Memang range Bio-Essence ini kebanyakan ditujukan untuk membuat cantik tekstur kulit, dan Gold Water ini tampil cantik dengan kemasan yang senada dengan namanya. Botolnya sendiri terbuat dari kaca dengan tutup tebal, dan serpihan colloidal gold-nya terlihat jelas dari luar. Kalau yang suka packaging girly mungkin kemasan Bio-Essence ini bisa dibilang classy, nggak cute, tapi keren. Yang aku suka informasi produknya tertulis jelas ya.








SCENT
Wanginya lumayan, ala-ala parfum kondangan gitu loh. Aku pribadi suka ya dengan skincare yang wangi, karena lebih berasa pas diaplikasikan.




HOW TO USE
Dengan botol kaca dan tekstur yang kental, maka cara menuangkan produk ini adalah seperti ngeluarin saus tomat dari botolnya. Agak susah keluarnya karena kental, tapi enaknya ya nggak gampang tumpah. Dengan mengesampingkan cara menuangkan yang mirip saus tomat, aku sendiri sangat suka dengan teksturnya yang kental dan bening serta wangi. Hasilnya pas diaplikasikan ke wajah juga bagus banget dan menyerap. Oh iya, jika wajah aku kering, aku suka pakai 2x supaya lebih lembab, dan ini nggak bikin berminyak di aku.




Ini fotonya pas diaplikasikan.

before

applying

after


FINAL THOUGHTS
(PLUS DAN MINUS)
Kalau efek jangka panjangnya aku belum merasakan sampe ke level anti aging karena kerutan di wajahku juga masih minim, nggak tertangkap kamera. Nah, efek yang instan aku rasakan dari pemakaian Bio-Essence 24K Gold Water ini adalah kulitku jadi lebih soft, kenyal, dan TETAP BAGUS TANPA MAKE UP. Jadi kalau ada yang suka tampil dengan bare face dan kepengen kulitnya beneran sehat dan terawat, Bio-Essence ini boleh dicoba karena efek melembabkan yang long lasting, dan juga bisa digunakan sebagai pengganti toner.

Bare face, no filter, no kamera jahat.


Ini foto-foto aku dengan bare face, tanpa foundation, dan makeup hanya tipis di alis saja. Hanya pakai Gold Water Bio-Essence saja sudah bisa mengcover kelembaban kulit dari pagi sampai malam, dan berminyaknya normal saja, segini-segini juga nggak bikin berkilang minyak.




See you in my next post, please drop comment below so we can know your experience too

Review Popok Genki! Moko Moko Pants Ukuran L




Ibu-ibu dengan anak setengah bayi itu tidak bisa lepas yang namanya diaper, atau popok sekali pakai. Cerita sedikit, jadi kapan sebaiknya bayi mulai pakai popok sekali pakai? Kalau berdasarkan pengalaman saya, kedua anak saya begitu lahir ke dunia sudah dipakaikan popok sekali pakai. Wah, masih bayi banget? Iya, lalu saya dihajar sama ibu-ibu idealis.

Hehe, jadi begini, saya juga punya pandangan sendiri mengapa saya sangat memuja popok sekali pakai alias pospak ini. Pertama, saya melahirkan di rumah orang tua saya, jadi begitu bayi saya lahir dulu ya saya nggak mau ngerepotin orang tua saya alias embahnya si bayi, sehingga saya memutuskan langsung memakaikan bayi dengan pospak begitu lahir. Kedua, ya itu saya males ribet, buat saya quality time sama bayi itu singkat jadi saya mau skip saja saat-saat mencuci popok kain. Apalagi saya anti banget dengan mitos bahwa pospak bikin iritasi, sekarang teknologi udah canggih kan, nggak mungkin perusahaan membuat produk pospak se-careless itu.

Sampai sekarang anak kedua saya Hannah setiap hari masih memakai pospak ini, juga di saat tidur malam. Seharian pakai popok, kadang ada yang nyinyir ya, emang pantatnya nggak iritasi? Yeee, enggak keles kalo udah ketemu popok yang pas. Memang mencari pospak yang pas dan cocok itu gampang-gampang susah, kadang ada yang sudah cocok namun ternyata harganya mahal, atau kadang malah susah dicari di minimarket. Nah di postingan kali ini saya mau review satu brand popok yang keberadaannya baru saya tahu (ternyata produknya baru), namun sangat mudah ditemui di minimarket, yaitu Genki Moko Moko Pants.




Packaging
Kemasan Moko Moko Pants ini simple dengan plastik bag yang bergambar bayi dan tulisan yang terlihat jelas dari kejauhan. Warnanya juga lumayan berbeda dengan brand lain sehingga nggak siwer pas lihat di rak minimarket, penting nggak penting sih buat saya, tapi kalo buat bapak-bapak penting banget karena jelas beda sama yang lain, jadi dijamin nggak akan salah belinya.
Yang saya punya ini kemasan ukuran L dengan isi 17 ini muat digunakan untuk anak dengan berat badan 9-14 kg.





Tekstur
Saya kira tadinya bakalan gede dan bulky, ternyata pas dibuka isinya popoknya tergolong sedang, tidak terlalu tebal dan nggak tipis juga. Sejujurnya saya bukan penyuka popok tipis, takutnya bocor di samping. Pengalaman beli pospak yang tipis, kalau pup itu baunya ke mana-mana dan nembus aromanya sampai ke celana luar.





Saat Dipakai
Tertulis dengan jelas di popoknya untuk bagian depan karetnya yang warna biru. Keterangan ini harus dan wajib banget ya kalau buat saya, karena biasanya ukuran pakai memakaikan popok ini saya serahkan ke asisten rumah tangga. Lah, sayanya ngapain? Tentu saja menemani mereka main setelah anak-anak saya bersih dan wangi. Tetap, walaupun urusan ganti popok dikerjakan oleh ART, semuanya harus di bawah pengawasan saya. Oiya, Moko Moko ini pas dipakai nggak nyeplak di pinggang, dan karetnya juga nyaman. Taunya dari mana? Setelah ganti popok, cek di pinggang nggak ada bekas merah, berarti buat Hannah aman, tidak bikin gatal dan drama popok yang nggak perlu.




Performa
Terlepas dari desain lucu dan harganya, paling penting buat saya adalah popok yang staying powernya lama. Saya sudah mencoba ke Hannah, popok Moko Moko ini tahan selama kurang lebih 3-5 jam dengan kondisi pipis normal. Buat malam hari gimana? Nah, untuk pemakaian malam hari, pipis bayi berbanding lurus dengan seberapa banyak bayi minum susu sebelum tidur. Buat Hannah yang minum susunya sekitar 150ml, dipakai malam hari pun bertahan dengan baik, tidak ada drama bocor ke samping. dan pagi hari kondisi memang lebih gembung dibandingkan pemakaian siang, namun tetap kering. Dicoba untuk siang dan malam hari ke Hannah nggak ada masalah iritasi.
Satu lagi yang perlu diperhatikan, performa pospak saat bayi pup. Menggunakan Moko Moko ini pupnya aman tertampung di popok, tidak drama pup berhamburan keluar, jadi dibawa jalan ke mana-mana pun tenang. Satu lagi, bau pupnya nggak nyebar banget karena bahan popok Moko Moko ini cukup bagus menyerap bau.



Harga
Dijual seharga sekitar 30ribuan untuk size L dengan isi 17, jatuhnya sekitar kurang dari 2rb rupiah. Buat saya sih harga nggak terlalu masalah, selama sebanding dengan kualitas ya.

Singkat cerita, setelah mencoba beberapa kali popok Moko Moko Pants ini ternyata lebih bagus dari perkiraan saya. Awalnya saya sempat underestimate, kirain nggak bagus, ternyata cukup bagus, dan enaknya kalo sudah cocok sama merk ini gampang banget beli di minimarket terdekat. Efeknya sendiri dengan bayi cocok sama Moko Moko Pants ini, otomatis jadi senang, minim tantrum karena efek iritasi pantat, dan saya jadi nggak khawatir lagi urusan perpospakkan.




- Tekstur yang sedang, tidak terlalu tebal dan tipis.
- Bisa dipergunakan di malam hari.
- Mudah dibeli di minimarket.
- Tidak ada drama bocor samping.
- Pup tidak berhamburan

Minus:

- Belum ada kemasan yang lebih besar

See you in my next post, please drop comment below so we can know your experience too