Saya sebetulnya tidak berharap menulis ini, tapi akhirnya saya tulis juga sebagai pembelajaran bagi kita pemegang kartu kredit khususnya, bahwa sistem payment gateway sebagus apapun juga ternyata bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Jadi 2 Desember lalu, singkatnya ada yang menggunakan kartu kredit saya secara online di merchant traveloka. FYI, saya menggunakan kartu kredit berlogo visa dari bank penerbit BCA.
Yang masuk ke sms hp saya ada 2 transaksi, sebesar 7 juta dan 2 juta sekian. Hari itu juga saya menelpon ke customer service BCA dan kartu diblokir sehingga tidak terjadi lebih jauh penggunaannya.
Yang saya sayangkan, ternyata selain 2 transaksi tersebut ada transaksi lain yang tidak ada notifikasi sms ke hp saya, sehingga ternyata total ada 5 transaksi, yang semuanya digesek di Traveloka. Dari mana saya tahu? Saya mengecek aktivitas transaksi di klikbca sehingga terlihat. Karena ini saya harus menelpon kembali ke BCA untuk mengupdate laporan sanggahan transaksi.
Belum selesai di situ, saya juga menelpon Traveloka, untuk memberikan laporan guna kartu kredit ini digunakan oleh orang yang tidak saya kenal. Traveloka sendiri responnya cukup cepat, dengan memberikan data-data orang yang check in hotel dan melakukan penerbangan, namun sayangnya dari satu nama yang saya dapatkan, saya coba hubungi namun belum bisa. Saya berencana menelpon Traveloka kembali bertanya apakah bisa saya, BCA, dan Traveloka sebagai pihak yang dirugikan membuat laporan kepolisian terkait hal ini. Baru rencana, karena sepertinya jarang masuk berita orang mencuri data kartu kredit yang ditangkap.
Setelah membuat laporan via telepon, saya juga harus membuat surat pernyataan yang diemail ke BCA menyatakan bahwa transaksi yang terjadi bukan milik saya. Merepotkan? Jelas iya, bukan kesalahan saya, namun saya yang harus repot mengurusnya.
Sampai saat ini belum ada kelanjutannya, dan saya masih menunggu update.
Jadi singkatnya, ini hal-hal yang bisa dilakukan jika kartu kredit dicuri:
1. Telepon bank penerbit kartu
2. Membuat surat laporan
Kerugiannya, adalah pulsa dan waktu yang harus dikeluarkan oleh pemilik kartu, dalam hal ini ya saya.
Update: Akhirnya saya mendapatkan email dari BCA bahwa kartu kredit saya berhasil ditutup dan dana yang terdebet tidak ditagihkan ke saya. Dari BCA tidak menelpon, tapi email yang masuk sudah sangat melegakan, mengingat nominalnya yang cukup besar buat saya.
Yang saya sayangkan, ternyata selain 2 transaksi tersebut ada transaksi lain yang tidak ada notifikasi sms ke hp saya, sehingga ternyata total ada 5 transaksi, yang semuanya digesek di Traveloka. Dari mana saya tahu? Saya mengecek aktivitas transaksi di klikbca sehingga terlihat. Karena ini saya harus menelpon kembali ke BCA untuk mengupdate laporan sanggahan transaksi.
Belum selesai di situ, saya juga menelpon Traveloka, untuk memberikan laporan guna kartu kredit ini digunakan oleh orang yang tidak saya kenal. Traveloka sendiri responnya cukup cepat, dengan memberikan data-data orang yang check in hotel dan melakukan penerbangan, namun sayangnya dari satu nama yang saya dapatkan, saya coba hubungi namun belum bisa. Saya berencana menelpon Traveloka kembali bertanya apakah bisa saya, BCA, dan Traveloka sebagai pihak yang dirugikan membuat laporan kepolisian terkait hal ini. Baru rencana, karena sepertinya jarang masuk berita orang mencuri data kartu kredit yang ditangkap.
Setelah membuat laporan via telepon, saya juga harus membuat surat pernyataan yang diemail ke BCA menyatakan bahwa transaksi yang terjadi bukan milik saya. Merepotkan? Jelas iya, bukan kesalahan saya, namun saya yang harus repot mengurusnya.
Sampai saat ini belum ada kelanjutannya, dan saya masih menunggu update.
Jadi singkatnya, ini hal-hal yang bisa dilakukan jika kartu kredit dicuri:
1. Telepon bank penerbit kartu
2. Membuat surat laporan
Kerugiannya, adalah pulsa dan waktu yang harus dikeluarkan oleh pemilik kartu, dalam hal ini ya saya.
Update: Akhirnya saya mendapatkan email dari BCA bahwa kartu kredit saya berhasil ditutup dan dana yang terdebet tidak ditagihkan ke saya. Dari BCA tidak menelpon, tapi email yang masuk sudah sangat melegakan, mengingat nominalnya yang cukup besar buat saya.
See you in my next post, please drop comment below so we can know your experience too
No comments
Post a Comment