7 Alasan Tidak Perlu Punya Kartu Kredit


Saya senang diajak berbincang mengenai kartu kredit. Pembahasan kartu kredit ini walaupun sudah 2020 masih sangat relevan. Bagaikan pisau bermata dua, kartu kredit bisa menyenangkan, tapi juga berbahaya. Di tulisan saya kali ini, saya mau menyemangati teman-teman yang sering ditolak pada saat mengajukan aplikasi kartu kredit. Nggak punya kartu kredit itu tidak masalah, karena kartu kredit juga ada bahayanya.

1. Jumlah limit tidak sesuai harapan
Pada saat ditawari kartu kredit, baik itu pada saat jalan ke mall, atau saat ditelpon, biasanya saya mendapat penawaran fantastis. Mulai dari kartu yang dijanjikan platinum, limit dua digit, bebas biaya tahunan, dan berbagai fasilitas lainnya yang cukup indah, dan tentu saja kelihatan banyak benefit. Tetapi apakah benar? Tidak sepenuhnya, karena yang menentukan aplikasi kita disetujui dan limit serta benefit lainnya, bukanlah marketing kartu kredit tersebut, melainkan analis. Jadi semua janji marketing itu belum tentu terwujud.

2. Mengurangi belanja konsumtif
Punya kartu kredit membuat belanjaan semua bisa dibayar dengan kartu. Artinya apa? Pada saat melakukan pembayaran dengan kartu kredit, tentu saja terlihat kita masih punya "uang" padahal uang tersebut nantinya akan dipergunakan untuk membayar tagihan kartu kredit. Bagi yang sulit mengendalikan diri, biasanya hal ini akan berujung pada konsumsi barang yang semakin meningkat. Pas transaksi kan nggak berasa pada saat bayar dengan kartu kredit.

3. Biaya-biaya kartu kredit yang cukup tinggi
Ini murni pengalaman pribadi, jadi biaya yang timbul dari pemakaian kartu kredit itu sendiri tidak hanya tagihan saat kita menggunakan kartunya. Ada biaya lain, yaitu: biaya tahunan yang ditagihkan per bulan, biaya notifikasi sms, biaya materai lunas, biaya yang muncul jika kita membayar dari bank yang berbeda, biaya cetak tagihan, biaya overlimit jika kita menggunakan melebihi limit, dan tentu saja biaya tahunan kartu kredit. Selain biaya tahunan, biaya-biaya tersebut bahkan banyak marketingnya tidak tahu, jadi muncul setelah kartu aktif dan dipergunakan.

4. Kartu kredit rawan dicuri
Ini sudah tiga kali saya alami dari penerbit kartu kredit yang berbeda. Jadi pencurian kartu ini bukan fisiknya yang dicuri, melainkan nomer kartunya dipergunakan dan sudah tergesek walaupun fisik kartunya masih ada di saya. Juga dikenal dengan istilah "carding". Dua pengalaman saya pernah saya tulis juga di blog:

Kartu kredit digesek sebanyak 24 juta lebih
Kartu kredit kena lagi 9 jutaan

Hal ini terjadi dalam waktu yang sangat cepat, bahkan kejadian terakhir di bulan Desember 2019 (tidak saya tulis di blog) kartu saya dicuri oleh hacker luar negeri sebesar 15,000 THB (baht).

5. Pencurian kartu kredit merepotkan pemilik kartu
Baik, setelah terjadi pencurian apa yang terjadi? Singkatnya saya menelpon CS mengabarkan hal itu bukan saya yang melakukan transaksi dan memastikan fisik kartu ada di saya.

6. Data pemilik kartu tersebar
Ini terjadi saat saya membuatkan kartu kredit untuk orang tua saya menggunakan nama beliau dan nomer hp saya di bank Sinarmas, pada saat itu tujuannya supaya beliau pegang kartu kredit sendiri. Apa yang terjadi kemudian? Yah, bermunculan telpon-telpon dengan nama orang tua saya, menawarkan berbagai macam produk perbankan, pinjaman tunai, dan asuransi. Siapa pelakunya? Tentu saja CS bank Sinarmas tempat beliau membuka kartu kredit. Simply se-enggak recommended itu.

7. Biaya menelpon customer service tinggi
Lanjut poin nomer 5, saat kartu kredit dipergunakan oleh orang lain, yang repot adalah saya sebagai pemilik kartu. Jadi semua biaya yang timbul akibat pencurian itu sama sekali tidak diganti oleh bank, yaitu biaya menelpon CS yang lumayan mahal (bisa cek pulsa sebelum dan sesudah menelpon).

Itu kurang lebih 7 alasan kenapa tidak punya kartu kredit itu tidak apa-apa, karena memang di balik kartu kredit yang bergelimang limit, pada saat kejadian di-hack sekejap saja limitnya terpakai sangat banyak. Berbahaya dan jika tidak tanggap (cuek saat sms dan telpon masuk) hal ini bisa dianggap kelalaian pemilik kartu.

Jadi buat teman-teman yang belum punya, atau mengajukan ditolak tidak perlu berkecil hati karena kepemilikan kartu kredit ini bukan serta merta tanpa "biaya" di belakangnya. Malahan jika tidak disiplin bisa membuat gaya hidup kita makin konsumtif.

See you in my next post, please drop comment below so we can know your experience too

Review Zoya Oh My Tint! Berry Glam

Menjaga produktivitas selama berada d rumah, ternyata susah-susah gampang. Cara yang paling mudah buat saya adalah dengan makeup. Makeup jadi moodbooster, dan sangat cepat membuat wajah terlihat fresh.

Nah di postingan kali ini saya review lip tint, yang saya pakai dengan sangat masif karena formulanya enak dan pas saya beli harganya juga lagi murah, yaitu Zoya Oh My Tint! Berry Glam, waktu itu saya beli seharga 25 ribu di official store-nya Zoya.



Saya sempat bingung mau beli lip tint apalagi, karena lip tint Korea sudah terlalu mainstream dan saya takut dapat barang palsu. Iya, banyak sekali barang palsu sedangkan semua pedagang yang non official ngaku barangnya asli. Jadi saya sendiri tidak mau ambil risiko kecuali saya benar-benar kenal dengan pemilik tokonya.

Oke yuk langsung saja cek packagingnya. Kemasannya uwu banget, dengan warna cherry dan finishing doff, serta cetakan brand dan informasi produknya juga cukup jelas. Yang pasti, saya suka karena ada kotaknya, jadi kalau mau jual seken lebih mudah. Ehm iya saya kadang-kadang jual makeup seken kalau sudah bosan.





Ini produknya sangat kecil, namun saya suka karena tube-nya kokoh, sayangnya isinya tidak terlihat sehingga nggak ketauan bagian dalamnya. Terus pas dioleskan itu rasa manisnya alami karena terbuat dari daun stevia, jadi yaa aman gitu, tentu saja bukan untuk dimakan ya.

Aplikatornya kecil, tapi standar lip tint ya tentu saja terpakai dengan maksimal.


Ini fotonya saat dipakai.

 BARE LIPS
1X OLES

OMBRE LIPS

FULL LIPS


Yang membuat saya suka lagi, kalau stain warnanya masih bagus, dan meninggalkan warna merah yang natural di bibir sehingga tidak terlihat terlalu tebal dan kelihatan berlipstik. Dan karena kandungannya stevia (pemanis alami) pas kena lidah jadinya manis (tidak pahit). Satu lagi, lip tint ini bisa mengcover bibir dengan sempurna dan nggak meninggalkan lip hole di saya.

TIDAK ADA LIP HOLE


Kesimpulannya? Dengan waktu itu beli seharga 25 ribu sangat puas dan kalau diskon akan kembali beli varian lainnya.




See you in my next post, please drop comment below so we can know your experience too