Tutorial Mencari Pasangan Good Looking




Membahas rupa seseorang ini adalah topik sensitif. Sensitif buat yang merasa tidak good looking, tapi biasa saja buat yang good looking. Ya, saya kepikiran berpendapat soal ini karena tadi di linimasa saya ada pembahasan mengenai seseorang yang ingin pasangan good looking, tujuannya supaya anaknya tidak jelek. Tentu saja sudah saya duga para netijen menyerangnya, bilang dia nggak cantik, dan kata-kata lainnya yang menohok, banyak yang menyuruhnya berkaca, terutama sesama wanita.

Buat saya nggak ada yang salah dan benar, karena namanya keinginan ya. Seperti seorang anak yang bercita-cita menjadi dokter tanpa mengetahui biaya sekolah dokter ternyata mahal dan menguras harta orang tuanya, dengan catatan orang tuanya tidak kaya raya, dan masuk ke universitas jalur pribadi.

Di sini saya mau membagikan tutorial mencari pasangan yang good looking, atau minimal menarik ya secara fisik. Wah, penulis mengkotak-kotakkan ciptaan Tuhan nih? Enggak juga, namanya manusia itu makhluk visual, nggak ada salahnya punya keinginan. Makanya di sini saya berbagi caranya, siapa tahu berguna.

Sebelum saya juga diserang, definisi good looking sendiri buat saya itu lebih ke percaya diri sendiri, dan penampilan yang "terawat", rapi dan bersih. Intinya pakai duit dong? Tidak juga. Toh sekarang banyak produk-produk penunjang penampilan yang harganya tidak mahal, bahkan lipstik yang harganya 8 ribu pun pernah saya review di blog. Baca review lipstik 8 ribu buatan Indonesia.

1. Pahami diri sendiri kalau memang benar menginginkan yang good looking
Ini kayak law of attraction, jadi keinginan yang kuar itu benar-benar menjadi magnet. Buat yang pernah jadi marketing pasti tahu istilah apa yang sesungguhnya kita inginkan, itu yang jadi. Bagi saya penting kita menyiram keinginan kita sendiri, memahami diri sendiri dan berpegang teguh bahwa kita memang menginginkan pasangan yang secara fisik menarik. 

Kriteria pasangan menarik secara fisik itu bagaimana sih? Standar setiap orang berbeda, ada yang suka bagian tertentu secara fisik, namun yang pasti fisik itu tidak bertahan terus dan ya bisa dipermak. Buat saya pribadi, pasangan (laki-laki, karena di sini saya wanita) yang menarik alias good looking itu wajib banget tidak membosankan kalau dilihat terus-menerus, minimal 30-60 tahun ke depan, kalau saya rencana menikah dengan orang tersebut. Jika bagian ini saja tidak lolos, saya tidak akan yakin meneruskan hubungan. Bukan berarti harus super ganteng kok, ini standar setiap orang berbeda-beda, buat saya disesuaikan saja kok saya diri sendiri, toh saya juga bukannya yang super cantik atau instagrammable looking.

Nggak salah kok, namanya punya keinginan, sah-sah saja. Mengapa hal ini penting? Karena pada saat keinginan kita kurang kuat, maka kita nggak akan mengejarnya dengan serius, nggak ada urgensi mewujudkan sesuatu yang kurang kita ingini.

2. Upgrade diri sendiri
Bahasa populernya memantaskan diri. Gini loh, pernah nggak sih mencoba ngaca, lihat diri kita sendiri udah cocok belum punya pasangan yang keren, bersih, wangi, minimal menarik? Bukan soal kita ini perempuan cantik atau enggak, tapi kita perlu setiap hari jadi versi yang lebih baik dari diri kita kemarin. Jangan foto 10 tahun lalu masih kucel, eh foto tahun ini juga sama kucelnya. 

Kalau malas mandi, ya mandilah.
Kalau pakai baju yang jelek, coba beli di thrift store, atau di marketplace baju yang lebih menarik.
Kalau nggak bisa dandan sama sekali, coba belajar di youtube banyak tutorial, minimal bisa sedikit. Kemampuan berdandan ini lumayan hemat karena kalau ke kondangan minimal tidak perlu ke salon.

Intinya kita semakin hari semakin baik dibandingkan hari yang lalu, terserah mau uprade di bagian mana, itu setiap orang berbeda dan tidak bisa dipaksakan.

Bicara soal upgrade ini juga tidak hanya soal fisik, karena banyak laki-laki yang tertarik kepada wanota bukan hanya secara fisik, tapi juga secara intelektual. Jadi kalau nggak merasa cantik-cantik banget, minimal pintar. Cara pintar paling mudah gimana? Ya ikuti saja apa yang menjadi kewajiban, misal sekolah ikuti pelajaran dengan baik, karena itu nanti pasti akan berguna di masa depan. Di dunia kerja juga begitu, tidak ada pengalaman yang akan terbuang. Proses tidak akan mengkhianati hasil.

3. Membuat dirimu "ditemukan"
Pernah nggak sih punya teman yang cantik genetik gitu, cantik deh, pintar, keren, tapi dapat pasangannya yang orang "biasa" menurut kita? Hmmm, gimana ya, sebetulnya ini banyak, ya karena perempuan itu circle-nya biasa saja, dan sudah puas dengan apa yang di depan mata. Atau bisa saja orang tuanya mendesaknya nikah buru-buru, buat beberapa orang nikah 'kan prestasi.

Wah bicara soal circle susah ya, gimana caranya naik circle? Nggak ada sih menurut saya, kecuali kamu kaya raya, gaul sama yang kaya, ditemukan sama yang kaya. Biasanya kalau sudah kaya banyak yang good looking, kan dirawat. 

Ya ini tantangannya berpikir dan bertindak supaya kita "ditemukan". Entah itu lewat jalur jadi selebgram, selebtiktok, punya hobi mahal, atau membuat orang menemukan diri kita di tinder misalnya. Coba semuanya, mana yang sesuai dengan kepribadian kita, yang sesuai dengan kondisi keuangan, dan jangan lekas menyerah. Mencapai sesuatu memang butuh pengorbanan.

4. Be active. Mulai mencari dan kenalan
Masih merasa kurang ditemukan? Ya coba cara lain. Namanya mencari pasangan kalau nggak usaha kayaknya sulit deh pasangan ditemukan kayak sinetron, masa tiba-tiba ketemu CEO yang menyamar jadi tukang cendol gitu. Kalau jaman saya dulu pakai MIRC, sekarang social media banyak, bisa banget dimanfaatkan.

5. Mengambil keputusan dengan cepat
Saat ketemu orang yang kelihatannya cocok dan sesuai dengan yang kita inginkan, jangan berlambat-lambat. Bukan berarti sebagai perempuan memberikan segalanya, namun jaman sekarang beda dengan jaman dulu, perempuan juga perlu aktif memberikan kode-kode, jadi nggak bikin "bingung". Tidak ada salahnya memulai chat duluan kok, minimal kalau kita aktif diterima atau tidaknya sudah diketahui di awal.

6. Bertindak sewajarnya
Saya pribadi menghindari tindakan abusive dan toxic in relationship. Ini ya common sense, jadi sebagai perempuan perlu bertindak sewajarnya, jangan demanding atau drama queen, whatever it is. Bukan berarti kita terus jadi pribadi yang menyenangkan orang lain, tapi lebih ke menempatkan diri menjadi sesorang yang apa adanya, dan tidak palsu.

7. Melangkah maju
Kalau orangnya sudah ketemu, sesuai keinginan, dan berpotensi memang menjalin hubungan, ya maju. Tidak hanya tarik ulur, atau let's say tinggal bersama tanpa hubungan, that's a big no. Ya tentu saja membuat orang lain bergunjing entah apa yang mereka bicarakan, dan orang tua bisa khawatir. Yang ini juga sensitif, disesuikan dengan gaya masing-masing saja sih karena ada juga yang tidak masalah dengan pacaran mode KPR, tanpa menikah. 

Nah, itu dia tutotial mencari pasangan yang good looking, intinya kita pantaskan diri dan membuat diri ditemukan. Selebihnya itu masing-masing kita menyikapi, dan bergerak maju.

See you in my next post, please drop comment below so we can know your experience too

No comments

Post a Comment