Cara Menghilangkan Bau dan Mengempukkan Daging



Cara ini remeh banget tapi buat yang pertama kali pegang daging perlu tahu.

Pastikan daging sudah berada di suhu ruangan, karena jika dagingnya masih beku maka teksturnya keras dan akan sulit diolah (bagian tengahnya beku). Jika daging beku sebaiknya diturunkan ke chiller pada malam hari, untuk bisa dimasak esok harinya. Pada saat melakukannya, jika jijik pakailah sarung tangan sehingga residu daging tidak mengotori tangan kita.

Metode pencucian daging yang bisa dilakukan adalah:

Cara pertama

Ini paling sering saya lakukan, bahannya:
1. Daging tentu saja, bisa daging sapi, kambing, atau daging babi
2. Cuka dapur (bisa diganti dengan air lemon/jeruk nipis)
3. Baking powder, atau bisa baking soda
4. Garam

Siapkan air dalam baskom, masukkan cuka, baking soda dan garam ke dalam baksom bersama dagingnya. Biasanya saya rendam begini 15-30 menit, baru kemudian dagingnya dicuci lagi dengan air mengalir sebanyak 2-3x, baru dimasak.

Cara kedua

1. Daging
2. Daun pepaya
Jika punya daun pepaya, daging tinggal dibungkus dengan daun pepaya selama 15-30 menit, baru diolah. Biasanya saya cuci terlebih dahulu sebelum dibungkus daun pepaya.

Cara ketiga

1. Daging
2. Nanas
Dagingnya dicampur dengan potongan nanas, nanas ini mengeluarkan enzim bromelain. Bromelin adalah enzim proteolitik yang ditemukan pada bagian batang dan buah nanas. Enzim ini diproduksi sebagai hasil sampingan dari pabrik jus nanas. Dalam memproduksi bromelin, beberapa senyawa yang dapat digunakan untuk presipitasi enzim ini adalah amonium sulfat dan alkohol. Singkatnya, enzim ini bisa membuat daging empuk.

Oh iya, perendaman dengan nanas ini sekitar 15-30 menit ya, jangan semalaman nanti dagingnya hancur.

Tips: Daging yang sudah hancur tetap bisa dimasak, caranya ditaruh di saringan untuk meniriskan daging dan ditumis, bisa untuk lauk spagetti. Tinggal tambahkan bumbu instan kalau tidak mau repot.

Cara ke empat

Beli pengempuk daging yang beredar di marketplace. Ikuti petunjuk penggunaan.

Dari semua cara di atas, kenapa dagingnya dicuci? Ya itu cara saya, boleh diikuti, boleh nggak diikuti. Bayangkan sih begini, daging ini sebelum sampai ke tangan kita kan sudah berpindah-pindah tangan, jadi jika mau dimasak ya perlu dicuci. Daging yang nggak dicuci bikin saya serasa mau muntah saat memasaknya, itu saja. Terlepas dari bakteri, saya kurang percaya dengan daging tidak dicuci lebih baik daripada dicuci. 


See you in my next post, please drop comment below so we can know your experience too

1 comment

  1. selama ini saya memperhatikan orang rumah buat cuci cuci daging, yang nggak cukup hanya sekali saja.
    untuk mencoba pengempuk daging masih belum dicoba. mungkin kalau orang rumah di presto yang agak lama biasanya

    ReplyDelete