Perempuan Itu Tidak Perlu Bisa Masak


Perempuan, itu perlu bisa masak atau tidak ya?

Hal ini remeh, mudah diucapkan namun kenyataannya menjadi perdebatan.

Di satu sisi, laki-laki yang kepengen punya pasangan bisa masak itu dianggap patriarki. Sementara feminis yang menuntut kesetaraan gender menganggap perempuan tidak bisa masak itu tidak apa-apa.

Jadi di sini, saya jelaskan dulu memasak itu adalah kegiatan mengolah bahan makanan mentah menjadi makanan matang, bisa dinikmati. Sesederhana itu, namun semakin tingkat kesulitannya bertambah memasak juga ada kalanya kompleks.

Buat saya, pemikiran saya, memasak adalah bukan untuk pasangan hidup saya (kelak), saya berpikir ini semenjak saya umur 20 tahunan. Umur 17-19 tahun saya tidak bisa dan tidak pernah memasak sama sekali, dan tidak tertarik untuk mencobanya, kecuali masak mie instan. Jadi kalau memasak supaya digilai oleh laki-laki, silakan buang jauh-jauh pemikiran itu karena laki-laki yang bisa memasak juga banyak. Tengok saja youtube dipenuhi oleh chef laki-laki.

Memasak, buat saya, adalah sebuah seni bertahan hidup dan memecahkan masalah. Jadi saya memasak supaya bisa bertahan hidup dan makan sendiri, tanpa mengandalkan orang lain. Cara bertahan hidup ini menurut saya mutlak dikuasai oleh semua insan, semua gender, semua orang karena ya ini cara bertahan hidup. Semakin banyak kita memecahkan masalah dalam hidup kita, maka kita semakin pandai. Mudah kan, teorinya.

Nah, buat para pembaca yang kebetulan mampir ke sini, saya sekalian mau berbagi, bagaimana cara menguasai skill bertahan hidup "memasak" ini.

1. Jangan beli alat dulu
Jangan, jangan, dan jangan. Wah, bagaimana mau memasak kok tidak beli alatnya? 
Karena membeli peralatan memasak itu mahal dan membuang waktu, jadi cara supaya bisa memasak adalah pertama-tama membeli makanan instan di minimarket, contohnya mie dan masak di tempat. Lakukan itu sampai hafal dan tau cara memasaknya di tempat, barulah boleh dipikirkan membeli alatnya.

2. Next level, adalah memilih alat
Alat masak sangat banyak, beragam, dan rasanya semua butuh. Level pertama memasak biasanya adalah dilakukan oleh anak kost, khususnya di Jakarta yang dipenuhi oleh perantau dari berbagai daerah. Sebelum membeli alat, ada baiknya mencari kost yang sudah ada dapurnya, jadi kalian tidak harus memasak di kamar. Karena kegiatan memasak itu mengeluarkan asap dan bau.

3. Sudah boleh beli alatnya belum?
Tergantung. Di step ini kalau kalian merasa memasak mie instan di minimarket sudah nggak asik lagi baru boleh membeli peralatan untuk masak di rumah / di kost.

4. Pilih alat yang serbaguna
Perlu diketahui bahwasanya membeli peralatan memasak itu juga berarti memiliki peralatan makan. Karena makan mie rebus dengan kemasan plastik nggak mungkin bisa dilakukan langsung dari bungkusnya. Kecuali ya, makan langsung dari pancinya, tinggal menyediakan sendok dan garpu. Kalau mau lebih ekstrem lagi pakai sumpit bambu abang mie ayam, itu nggak perlu dicuci bisa langsung dibuang. Sampai sini sudah pilihan sendiri, selera jatuhnya.

5. Riset sederhana dan eksekusi, lalu catat
Jaman sudah canggih, tutorial masak dengan peralatan sederhana pun berhamburan, contohnya: memasak sup dengan rice cooker. Jika pada saat memasak berhasil, jangan lupa mencatat, minimal screen shot resepnya, save, atau menulisnya di notepad ponsel, sehingga resep yang "berhasil" tadi tidak hilang begitu saja.

6. Ulangi sampai terbiasa memasak
Supaya bisa tetap pada tujuan utama yakni masak untuk bertahan hidup, masakan yang kita masak harus enak. Minimal kita makan sendiri dengan menikmatinya, bukan karena sayang dibuang. Sama seperti belajar makeup, tidak ada yang sempuran di dunia ini, kecuali berlatih dan menyempurnakannya sendiri.

Semoga seutas cerita ini bisa bermanfaat, terutama buat yang masih galau kenapa perlu bisa memasak. Ya memang di beberapa belahan kota di Indonesia akses untuk makanan delivery itu mudah sekali, bahkan tinggal pencet ponsel saja, aplikasi ojek online sudah bisa mengantarkan makanan. Namun ada kalanya kita ketemu dengan kondisi hujan, signal jelek, bahkan mau pesan makanan delivery nggak punya saldo.

Yang bisa dilakukan ya memasak makanan sendiri, atau beli di minimarket. Percayalah
, memiliki satu ilmu itu tidak ada ruginya, daripada tidak bisa sama sekali.

Sampai ketemu di artikel selanjutnya.


See you in my next post, please drop comment below so we can know your experience too

No comments

Post a Comment