Di postingan yang ini saya mau cerita sedikit, jadi kemarin kondisi kulit saya sempat jadi lebih sensitif, bahkan agak kemerahan dan kerutan rasanya kayak makin banyak. Wah kenapa lagi? Ya itu, berubah, malahan sempat mengira jadi acne prone, untungnya sih cepat teratasi.
Penyebabnya, pertama adalah padatnya aktivitas di luar rumah, apalagi kedua anak saya masuk sekolah di jam yang berbeda sehingga saya harus mengantarnya pagi dan siang hari. Duh kalau lagi ribet saya yang idealis harus pakai sunscreen ke mana-mana, ya bisa lupa, nggak sempat. Belum urusan sama taxi online yang setiap hari dipesan kadang drama. Dari kegiatan yang seabrek, ditambah juga saya masih aktif di usaha online, serta blogging activity, kulit saya mengalami penurunan. Penurunan yang saya maksud di sini, kondisi kulitnya jadi kering, sensitif, dan penuaan. Di satu sisi saya ingin kulit sehat terawat, di satu sisi untuk harus ngecek sampe deep banget ya perlu konsultasi ke dokter kulit. Jelas nggak sempat.
Jadinya kondisi kulit saya agak yoyo. Kadang bagus, kadang nggak bagus, dan yang paling gawat itu skincare routine saya, yang biasanya cocok walaupun nggak super banget hasilnya, jadinya nggak cocok. Saya, yang tadinya jarang jerawatan jadi tumbuh jerawat yang memang cuman satu dua, tapi membandel!
Awalnya sempat stress, which is menambah parah ya, apalagi skip cleansing, dan facial wash nggak pakai. Mulai acne prone, dan skincare tidak mempan.
Nah, yang kali ini saya share adalah perlu banget kembali mengenali kondisi kulit, dan stop denial. Yang awalnya kulit normal, lalu menjadi acne prone, atau sebaliknya, itu bisa terjadi. Yang paling penting bisa nggak kita mengenali kondisi kulit sekarang, baru menyesuaikan skincare-nya?
Thanks to technology, sekarang ada revolusi baru mengetahui jenis kulit lebih personal hanya dari rumah. Kalau yang pernah lihat kan saya posting di instagram beberapa waktu yang lalu kalau mengetahui kondisi kulit sekarang makin canggih. Kecanggihan yang saya maksud itu adalah teknologi mengetahui kondisi kulit dengan cara test DNA.
TEST DNA? Caranya Bagaimana?
Kalau awalnya test DNA ini sempat saya kira menggunakan sample darah, rambut, atau sikat gigi seperti di drama-drama. Ternyata tidak, test DNA di sini menggunakan DNA kit, dan cara penggunaannya mudah.
Senangnya, saya termasuk dalam salah satu eksklusif user yang mendapatkan kesempatan untuk mencoba ERHA.DNA Test Kit (Swab DNA, Moisture Tester, Skin Lens).
Tentang ERHA
Erha merupakan salah satu klinik perawatan kulit terbesar di indonesia yang bukan hanya beroperasi dalam bidang permasalahan kulit wajah, namun semua jenis kulit yang ada pada tubuh misalnya kepala dan yang lainnya. Jaman dulu, Erha ini sudah hits banget dan banyak teman-teman saya yang cocok pergi ke Erha.
ERHA.DNA
ERHA.DNA ini merupakan Sistem Pintar untuk Perawatan Kulit yang terdiri dari SMART ASSISTANT (ERHA.DNA Apps), SMART INNOVATION (ERHA.DNA Test Kit), SMART TREATMENT (produk ERHA.DNA Skincare).
SMART ASSISTANT
Tahap pertama, yang saya lakukan di sini adalah download aplikasi ERHA.DNA di playstore (IOS segera menyusul). Sebelum memulai di sini saya mendaftar terlebih dahulu dan mengisi pertanyaan survey seperti pada gambar berikut:
1. Oiliness, untuk mengukur seberapa berminyak atau keringnya kulit saya
2. Sensitivity, mengukur tingkat sensitivitas kulit.
3. Pigmentation, untuk mengetahui kecenderungan kulit wajah mengalami pigmentasi, misalnya bercak cokelat.
4. Wrinkles, untuk memperkirakan kecenderungan mengalami garis halus dan kerut.
Setelah menjawab semua pertanyaan seputar kulit di aplikasi ini, hasilnya keluar ternyata tipe kulit saya adalah: oily, sensitive, non-pigmented, dan wrinkled. Duh, saya nggak menyangka kalau ternyata kulit saya sekarang sensitif, padahal tadinya saya "kira" baik-baik saja.
Kulit sensitif ini ternyata ditandai dengan jerawat dan kemerahan, dan iritasi kulit bisa terjadi. Saya sempat agak drop juga bacanya, kalau kulit sensitif nanti mencoba skincare baru gimana, takut iritasi dan nggak cocok. Jenis kulit saya dikatakan juga memiliki pigmentasi yang kurang melindungi, dan kecenderungan berkerut karena gaya hidup.
Tadinya saya kira kulit saya tidak ada masalah.
SMART INNOVATION
Saya ragu apakah hasil survey di aplikasi ini benar? Bagaimana jika ternyata salah? Tidak cocok. Nah ini kelebihan ERHA.DNA yang saya sebut-sebut test DNA ini, yakni ada inovasi pintar berupa ERHA.DNA Test Kit yang bisa diorder setelah mengisi survey.
Tidak lama, hanya jeda 2 hari ERHA.DNA Test Kit ini sudah datang dong, dan anternya pakai kurir langsung yang menelpon ke saya, jadi pas terima nggak was-was nyelip dll.
Oke setelah terima test kit-nya, ini bagian yang paling menarik ya buat saya, karena tahap test DNA ya dimulai dari test kit ini.
Test kit ini dalam 1 set terdiri dari 3 device (Swab DNA, Moisture Tester, Skin Lens) dan manual book.
Swab DNA
Swab DNA ini dikemas di dalam kotak dan per swabnya ada tube-nya yang steri. Cara penggunaannya:
1. Sikat gigi atau bersihkan mulut dengan mouthwash, tunggu 30-40 menit tanpa makan dan minum.
2. Keluarkan DNA Swab dari tube-nya dengan memutar ulir pada tutup tabung. Di bagian ini lebih mudah jika stiker penutup tabung dilepas terlebih dahulu, karena lengket ada stikernya. Tabung tetap menghadap ke atas untuk mencegah kontaminasi bakteri.
3. Usapkan swab dengan gerakan memutar agak kuat pada pipi bagian dalam sebanyak 30-40 kali.
4. Biarkan DNA Swab mengering selama 1 menit, jangan tersentuh apapun, baru dimasukkan ke dalam tabung.
5. Ulangi langkah yang sama untuk swab lain pada pipi sebelahnya (bagian dalam).
Setelah selesai kita bisa melakukan permintaan pickup sampel dari aplikasi.
Moisture Tester
Alat ini untuk mengukur tingkat kelembaban kulit, dan harus dipergunakan di kulit yang sudah dicuci bersih. Caranya cukup mudah, tinggal membuka menu moisture tester pada aplikasi untuk memasukkan angka hasil pengukuran.
Pada saat menyalakannya tinggal tekan tombol power satu kali, dan tunggu sampai ada angka standby 0.00% dan bunyi beep dua kali. Artinya device siap dipergunakan.
Dimulai dari pipi kanan, kiri, hidung, dagu dan dahi, tekan dengan kuat secara tegak lurus sampai terdengar beep panjang. Baru setelah itu hasilnya dimasukkan ke dalam aplikasi.
Skin Lens
Lensnya berbentuk seperti ini, mirip seperti wide lens kalau di luar negeri jalan-jalan ke tempat wisata. Nah ini nanti dijepitkan di ponsel dan kemudian dipakai foto menggunakan kamera belakang.
Supaya lebih mudah, fotonya bisa di depan cermin.
Cara penggunaan skin lens:
1. Cuci wajah terlebih dahulu sebelum berfoto
2. Buka kamera pada aplikasi ERHA.DNA
3. Pasang skin lens pada kamera belakang dan tekan tombol untuk menyalakan lampunya
3. Pasang skinlens untuk mengambil foto
5. Upload foto dari pipi kiri, kanan, dahi, hidung dan dagu.
6. Pastikan foto sudah fokus, klik "selesai" untuk mengunggah semua foto.
Menariknya, semua itu bisa dilakukan hanya dengan satu aplikasi ERHA.DNA makanya disebut sebagai smart assistant. Setelah DNA Swab tadi diambil oleh kurir dan hasilnya diproses di lab Erha, dalam 3-4 hari ke depan hasilnya sudah ready.
Tidak lama berselang produk perawatan kulit yang disesuaikan dengan kulit saya juga dikirim. Untuk saat ini masih baru mau coba jadi hasilnya gimana akan saya update di postingan berikutnya. Stay tune ya.
Info lebih lanjut bisa dilihat di IG: @erhadna atau web: erhadna.co.id
Info lebih lanjut bisa dilihat di IG: @erhadna atau web: erhadna.co.id
See you in my next post, please drop comment below so we can know your experience too
Kyknya lbh asik ya kalo perawatan dirmh
ReplyDeletecanggih banget, ga bakal salah pilih skin care lagi ya kalo begini
ReplyDeleteI appreciated your work very thanks https://www.xetnghiemadnchacon.com/dich-vu/
ReplyDelete