Happy New Year 2016!
Ini tulisan pertama aku di 2016....walaupun agak telat karena masih dalam rangka pemulihan habis punya dedek nih.
Nah loh, kali ini tulisannya agak melenceng, yang biasanya aku suka nulis review produk sekarang tiba-tiba nulis tentang persalinan. Yepp, aku baru saja melahirkan anak kedua tanggal 22 Desember 2015 kemarin, dan masih terasa sekali hype-nya jadi aku putuskan menulis sepatah dua patah kata, siapa tahu berguna buat teman-teman pembaca. Waktu dan tempat saya ambil dulu ya
Dari dua kali kehamilan, big thanks to God aku dikaruniai anak laki-laki dan perempuan, lengkap sudah sepasang. Anak pertama lahir normal di tahun 2013, dan anak kedua lewat operasi caesar. Jadi aku punya referensi yang cukup lengkap buat perbandingan. Yah, hitung-hitung menambah review subyektif ya buat persalinan, secara aku lumayan galau nyari-nyari referensi sebelum kelahiran anak kedua, karena rencananya pengen normal tapi apa daya satu dan lain hal mengharuskan kelahiran lewat operasi.
Yuk, kepoin perbandingannya. Siapa tau berguna buat buibuk yang sedang mempersiapkan kelahiran dedek bayi....
Disclaimer: Ini berdasarkan pengalaman pribadi ya, sangat subyektif, jadi tidak bisa dijadikan sebagai acuan. Feel free to ask me anything, but for detail you should ask your doctor.
Persalinan spontan / normal (di bidan, kalo di RS kurang tau ya prosesnya)
1. Tetep pake daster
2. Tidak pake infus
3. Tidak dipasangi kateter, kalo mau pipis atau BAB lakukan saja di tempat, ada alas hijau yang entah apa namanya jika kotor langsung diganti
4. Disuntik obat bius konon, tapi sama sekali tidak berasa >> intinya tetap sakit
5. Proses yang sakit pas ngeluarin dedeknya, ditambah guntingan jika jalan lahir kurang lebar >>> pas digunting di bagian "V" tidak berasa, kalah sama rasa mules yang luar biyasa sodara
6. Setelah dedek keluar, dijahit. Ini lebih sakit lagi
7. Bisa langsung gendong bayi, kalo ASI keluar bisa langsung menyusui
8. Sudah boleh makan minum di tempat
9. Hitungan jam sudah bisa jalan. (Aku melahirkan jam 9 pagi, jam 6 sore sudah pulang ke rumah)
10. Pemulihan cepat, tapi sakit di bagian "itu" bikin duduk susah, alhasil proses menyusui sangat terganggu di awal-awal.
11. Tidak perlu balik lagi untuk kontrol jahitan dll
12. Sembelit sangat mengganggu, aku sampe minum obat
Persalinan lewat operasi caesar (di RS kecil)
1. Disuruh lepas semua baju :( kalo di RS besar ini harusnya ganti baju RS
2. Dipasang infus, ambil darah, dan pasang kateter (sakit ini)
3. Setelah itu dipindah ruangan (aku ngalamin beberapa kali pindah-pindah ruangan)
4. Disuntik obat bius di punggung >> menurut aku ini tidak sakit, dan tidak se-mengerikan yang dibahas orang lain di google
5. Proses tidak sakit, tidak ada rasa sama sekali, malahan nge-fly (konon disuntik morfin wkwkwkw) tapi ruangan operasi itu dingin bangettt sampe gemetaran
6. Setelah selesai tidak bisa langsung bertemu bayi >> bayiku 3 hari pertama di RS dikasih sufor, tapi pas pulang udah bisa ng-ASI lagi kok....jadi mungkin sebelum memilih RS ada baiknya bertanya prosedur pemberian ASI dll pasca operasi, intinya pilih RS
7. Kondisi masih dipantau selama 12 jam
8. Tunggu buang angin 3x baru boleh makan minum, itu pun sedikit
9. Pemulihan lama, sampe sekarang ini masih ada sisa-sisa nyeri
10. Sudah bisa duduk, proses menyusui jadi lebih mudah, dibandingkan pasca melahirkan spontan.
11. Masih harus kontrol ke dokter
Sebenarnya menurutku kedua prosesnya sama-sama menyakitkan, kalau ada yang bilang melahirkan secara SC tidak merasakan jadi seorang ibu, itu tidak benar ya menurut aku, karena sakit yang dialami itu sama, pasca operasi malahan butuh waktu penyembuhan yang lama. Tapi begitu menggendong dedek yang kita nantikan selama 9 bulan, memang rasa sakit itu lumayan terpinggirkan, bukan hilang ya.
Berbagai pertanyaan, fakta, dan mitos sesudah melahirkan pun berseliweran. Ya di sini memang kita sebagai ibu diuji untuk lebih peka, lebih realistis, dan tahan banting. Kenapa tahan banting? Bayangkan saja, setelah proses melahirkan yang sakit itu, kita masih harus begadang menyusui bayi baru lahir yang masih lumayan rewel, kadang bayi ditaruh juga gak mau maunya digendong-gendong hahaha....but trust me, moment itu akan cepat berlalu dan saat anak kita udah gede nanti kita akan kangen masa-masa dia bayi. Ini pengalaman aku dengan anak pertama, makanya anak kedua sekarang jadi lebih tabah nih mamahnya.
10. Sudah bisa duduk, proses menyusui jadi lebih mudah, dibandingkan pasca melahirkan spontan.
11. Masih harus kontrol ke dokter
Sebenarnya menurutku kedua prosesnya sama-sama menyakitkan, kalau ada yang bilang melahirkan secara SC tidak merasakan jadi seorang ibu, itu tidak benar ya menurut aku, karena sakit yang dialami itu sama, pasca operasi malahan butuh waktu penyembuhan yang lama. Tapi begitu menggendong dedek yang kita nantikan selama 9 bulan, memang rasa sakit itu lumayan terpinggirkan, bukan hilang ya.
Berbagai pertanyaan, fakta, dan mitos sesudah melahirkan pun berseliweran. Ya di sini memang kita sebagai ibu diuji untuk lebih peka, lebih realistis, dan tahan banting. Kenapa tahan banting? Bayangkan saja, setelah proses melahirkan yang sakit itu, kita masih harus begadang menyusui bayi baru lahir yang masih lumayan rewel, kadang bayi ditaruh juga gak mau maunya digendong-gendong hahaha....but trust me, moment itu akan cepat berlalu dan saat anak kita udah gede nanti kita akan kangen masa-masa dia bayi. Ini pengalaman aku dengan anak pertama, makanya anak kedua sekarang jadi lebih tabah nih mamahnya.
See you in my next post, please drop comment below so we can know your experience too
No comments
Post a Comment