Hai...baru-baru ini aku naik pesawat dalam kondisi hamil sambil membawa anakku yang pertama (umur 2 tahun 5 bulan), dan ternyata banyak keseruan yang dihadapi kalo terbang sama anak loh. Oiya aku terbang hanya berdua saja, suami tidak ikut karena masih ada kerjaan di Jakarta. Penerbangan kali ini merupakan penerbangan transit, jadi aku pikir gak ada salahnya kalo aku tulis di blog, siapa tau tulisan ini bisa berguna, karena aku juga akan membagikan detail barang bawaan aku selama di kabin.
Persiapan beberapa hari sebelum terbang
Aku terbang dari Jakarta ke Banyuwangi, tapi tidak ada penerbangan yang langsung, sehingga harus transit di Surabaya.
1. Cek tiket jauh-jauh hari
Ini penting, untuk mengantisipasi tiket habis, juga menghindari lonjakan harga tiket di waktu dekat. Walaupun menurutku sih gak beda jauh, tapi aku suka membeli tiket setidaknya 7 hari sebelum terbang. Pastikan memilih penerbangan dengan waktu transit paling pendek, atau setidaknya reasonable jika takut terlambat.
2. Untuk ibu hamil, cek ketentuan setiap maskapai mengenai aturan terbang saat hamil
Setiap maskapai memiliki ketentuan berbeda-beda mengenai aturan terbang saat hamil. Kemarin pesawat yang aku naikkin Lion Air, di websitenya tertulis bahwa di atas 28 minggu harus membawa surat dokter. Karena aku masih belum 28 minggu, aku tidak membawa surat dokter, dan tidak masalah di atas pesawat, hanya diminta menandatangani surat pembebasan tuntutan kepada maskapai jika terjadi sesuatu. Untuk hal ini lebih detailnya bisa langsung menelpon maskapai / travel yang digunakan.
3. Ketentuan bagasi dan bawaan kabin
Hitunglah dengan cermat bagasi yang diperbolehkan untuk dibawa, juga bawaan kabin. Sebab jika terjadi kelebihan berat, maka kita harus membayar di counter terpisah (pada saat checkin di Bandara Soekarno Hatta), dan ini cukup menguras waktu saat checkin.